Kamis, 03 Februari 2022

Ikan Kembung Balado Dan Kenangan Yang Tersimpan.

Ikan Kembung Balado.


       Hai semuanya... apa kabarnya kalian hari ini? Saya berharap kalian bahagia selalu dan sehat selalu yaa 😊. Di postingan saya kali ini saya tidak akan menulis tentang trip report seperti pada postingan sebelumnya, kali ini saya hanya ingin sedikit cerita tentang 1 menu makanan yang punya kenangan tersendiri buat saya yaitu Ikan Kembung Balado. Kenapa bisa punya kenangan buat saya? sini saya ceritain! 😁.

--------------------------------------------------------------------------------------

        Berawal dari sekitar tahun 90an-00an saat saya masih sekolah, di setiap musim liburan saya dan sepupu-sepupu saya selalu main ke rumah opung saya (kakek/nenek dalam bahasa batak), jarak rumah saya dan rumah opung itu tidak jauh, hanya sekitar 5-10 menit saja naik motor dan karena jarak yang dekat ini juga saya sering main ke rumah opung walaupun bukan musim liburan.

        Sekilas tentang opung saya, mendiang Opung Doli (kakek) dan mendiang Opung Boru (nenek) memiliki banyak anak termasuk orang tua saya juga anaknya (ya iyalaahh! hahaha..) dan pada saat anak-anaknya sudah menikah, opung pun otomatis punya banyak cucu. Dan biasanya setiap musim liburan cucu-cucunya pada nyerbu rumah opung, jaman kecil tuh yaa bawaannya bahagia aja gitu liburan main ke rumah opung, hehehe...

        Karena cucunya pada datang ke rumah beliau dan harus dikasih makan, beliau pun biasanya akan belanja bahan masakan untuk kami para cucunya dan seingat saya opung itu paling sering beli ikan kembung mentah yang banyak lalu dipotong menjadi 2 bagian alias dibagi 2, digoreng kering lalu disambal atau dibalado. Mungkin ikan Kembung pada saat itu paling mudah ditemukan dan juga mungkin paling murah jadinya opung saya cukup sering masak ikan Kembung goreng dan disambal.

        Nah ini yang membuat saya mengingatnya sampai sekarang! Jadi dulu mendiang Opung boru saya penglihatannya sudah mulai rabun karena memang sudah usia senja, makanya opung saya dulu tinggalnya bareng dengan om saya yang paling kecil buat nemenin dan bantuin opung dirumah. 

        Setiap kali beliau memasak makanan buat kami para cucunya, dari sekian banyak cucu yang main ke tempat beliau, sayalah yang paling sering dimintain tolong oleh beliau untuk mengecek apakah ikan Kembung yang sedang ada di wajan sudah berwarna kecoklatan alias matang, bila sudah berwarna kecoklatan saya disuruh angkat ikannya biar gak gosong, hehehe..

        Tidak hanya saat menggoreng saja opung suka minta tolong saya, disaat beliau ingin memotong ikan, memotong sayur dan bahan lainnya juga opung biasanya meminta bantuan saya. Saat menumis sayur pun beliau meminta tolong saya untuk masukin sayurnya ke wajan, bumbu dan lainnya, jadi ibaratnya gini, beliau yang ajarin cara-cara masaknya, saya yang masak, didikte gitu tapi dalam hal memasak, hahaha...

        Karena momen inilah saya pun akhirnya jadi tertarik untuk belajar masak karena sering membantu opung boru saya masak, walaupun level saya masih level pemula yaa, saya hanya bisa memasak yang sederhana saja seperti goreng-gorengan (ikan goreng, ayam goreng dan lainnya) dan bisa sedikit tumis-tumisan, hehehe...

        Ikan Kembung balado yang opung saya bikin biasanya selalu dipadukan sama sayur daun ubi tumbuk khas daerah saya plus nasi panas, oh iyaa...kadang kala opung juga suka masak ikan Teri balado pakai kacang sebagai kondimen/pelengkap dari ikan Kembungnya, jadi semakin nikmat dan meriah deh makan siang/makan malam kita para cucu-cucunya, hahaha...

        Karena saking seringnya makan ikan Kembung disambal/dibalado, saya juga sering meminta mendiang Mama saya untuk masak ikan Kembung disambal juga, cuma benar kata orang tua jaman dulu yaa "Beda tangan beda hasil". Kalau ikan Kembung balado buatan opung saya itu berasa cabenya, berasa pedasnya walaupun pedasnya masih dalam batas wajar bukan yang ekstrim pedas, kalau ikan Kembung sambal/balado buatan mama saya itu gimana yaa... 

        Karena mendiang Mama itu tidak bisa makan yang pedas-pedas jadi walaupun beliau judulnya memasak "Ikan Kembung disambal/dibalado" tapi tidak terasa pedasnya, kayak komposisinya itu 75% tomat, 25% cabe jadi dominannya ya rasa manis tomatnya, hahaha.. Tapi tetap ke 2 masakan mereka sama enaknya, buatan opung enak, buatan mama saya juga enak, hihihi...

        Dan sekarang setelah mereka ber 2 pergi untuk selamanya, saya merindukan masakan-masakan mereka ber 2, walaupun saya bisa beli ikan Kembung balado di warung nasi atau bahkan saya memasak sendiri ikan Kembung disambal/dibalado tetap tidak bisa seenak hasil masakan mereka ber 2. I miss them so much! 😊.

        Jadi begitulah sedikit cerita saya hari ini, terima kasih karena kalian telah meluangkan waktu untuk membaca cerita saya ini, sampai jumpa lagi di postingan saya berikutnya. Tetap jaga kesehatan dan semoga kita semua selalu berada dalam lindungan-NYA, amiiin...😊.



Created by: Penulis Imajinasi.



Mohon sertakan alamat blog saya jika anda ingin membagi artikel ini atau memposting ulang cerita ini ke dalam website/sosial media anda. Terima kasih.

Sabtu, 15 Januari 2022

[TRAVELLING] 2022 First Trip: 3D2N Bogor - West Java Trip.


        Hi semuanyaa... apa kabarnya kalian semua di tahun 2022 ini? saya berharap kalian yang membaca postingan saya ini dalam keadaan sehat selalu, bahagia selalu yaa 😊. Setelah lebih dari 1 tahun saya tidak travelling karena tidak ada yang ngajakin, hahaha...😆, akhirnya di awal tahun 2022 tepatnya seminggu lalu saya travelling lagi, ya walaupun tujuan travelling kali ini cuma berjarak 1 jam dari Jakarta, gak jauh-jauh kok, hehehe... 😁.

        Pada trip kali ini saya tidak sendiri, bukan sama pacar yaa tapi saya sama saudara-saudara saya sehingga membuat perjalanan kali ini semakin seru!👌. Seperti apa trip saya kali ini? Sini saya ceritain!.


DAY 1.

        Dimulai dari siang hari yang hujan rintik-rintik saat itu, saya start trip kali ini dengan menyambangi kediaman saudara saya terlebih dahulu karena rencananya kita akan berangkat bareng menuju hotel yang telah dipesan sebelumnya. Sekitar siang setengah 2an saya dan rombongan pun tancap gas menuju kota yang tidak jauh dari Jakarta yaitu Bogor.

        Perjalanan pergi kala itu memang sesuatu yaa karena baru saja keluar rumah, kita sudah disambut oleh padatnya lalu lintas, belum masuk tol saja sudah padat tetapi syukurnya jalan tol saat itu lancar walaupun tetap hitungannya padat kendaraan tetapi tidak sampai macet berhenti total, istilahnya mah padat merayap gituu 😅.

        Setelah menempuh kurang lebih 1 jam lebih sedikit akhirnya saya dan rombongan sampai di Kota Hujan a.k.a Bogor. Selama berada di Bogor, saya dan rombongan akan menginap selama 2 malam di sebuah hotel yang terletak di Jl. Suryakencana yaitu The 101 Bogor Suryakancana.

        Sebuah hotel bintang 4 yang mewah dan megah serta memiliki fasilitas yang baik, seperti kolam renang dengan size yang menurut saya cukup besar, gym center, toilet yang selalu bersih, restoran, musholla, lift, ruang rapat dan lainnya. Karena masih pandemi jadi sebelum memasuki area hotel ini kalian wajib scan apps Peduli Lindungi ya dan wajib memakai masker.

        Jujur saya tidak tahu jenis kamar apa yang saya dapat karena yang pesan kamarnya adalah sepupu saya jadi pas dia beres check in ya saya dapat kartu dan langsung meluncur ke kamar, yang jelas saya dapat kamar di lantai 6! 😄. Penasaran seperti apa hotel dan kamar yang saya tempati selama 2 malam? cek foto dibawah ini ya!.


Kolam ikan depan hotel.

Pintu masuk hotel.

Area Lobby.

Depan Hotel.

Suasana depan hotel saat malam hari, bagus!.

Kala itu masih suasana Nataru.

Rusanya nyala 😜.

Cantik! Ini di cafe hotel ya..

Cafe hotel

Sehabis check in nyantai dulu di cafe.

Lift Hotel.

Bisa sewa sepeda loh!.

Kamar mandi kamar hotel.

Kamar mandi kamar hotel, tersedia pengering rambut juga.

Kamarnya cukup lega.

Gantungan baju, telepon, brankas, sandal hotel.

TV di dalam kamar, channelnya cukup banyak.

Ranjangnya empuk.

Pengen kopi? Ada pemanas air listrik, tinggal masak, disediakan juga kopi, teh, gula.

Pintu kamar dari sisi dalam kamar.

AC kamarnya dingin 👌.


        Di sekeliling hotel ini terdapat banyak restoran alias penjual makanan, saya suka hotel yang di sekitarnya itu banyak terdapat penjual makanan apalagi kalau makanan yang dijual adalah makanan khas daerah yang saya kunjungi, jadinya saya bisa sekalian wisata kuliner deh! 😍.

        Sebenarnya jalan Suryakencana sendiri bukanlah area baru buat saya, karena sebelum ini saya sesekali di hari sabtu atau hari libur naik kereta/bus ke Bogor dan kulineran di jalan Suryakencana atau di sekitar jalan Padjajaran tapi bedanya saya tidak menginap alias PP (Pulang Pergi).

        Sore harinya saya dan rombongan pun keluar hotel, jalan-jalan sore menyusuri jalan Suryakencana untuk hunting kuliner, sepupu saya ada yang jajan cemilan sementara saya dari jauh sudah mengincar penjual kue pukis! 😆. Setelah lelah akhirnya kita pun kembali ke hotel dan semua saudara saya memutuskan untuk pesan makan malam dari restoran hotel saja tapi tidak dengan saya! Saya memilih keluar lagi di malam harinya untuk mencari makanan buat makan malam saya.

        Oh iya, salah 1 kebiasaan saya setiap menginap di 1 hotel adalah saya selalu cek restoran di sekitar tempat saya menginap melalui Google atau aplikasi layanan pesan antar seperti Gofood/Grabfood, hal ini bertujuan supaya saya tahu dulu menu makanan apa saja yang dijual di sekitaran hotel tempat saya menginap, baru saya putuskan mau makan apa.

        Setelah cek aplikasi, saya pun memutuskan untuk membeli Nasi Telur, saya pilih menu ini karena lokasi restorannya yang tidak jauh dari hotel serta harganya termasuk murah sih, mulai dari 15 ribuan saja, huwehehehe..😁😁.

        Karena sebelumnya saya sudah tahu daftar menunya dari aplikasi, jadi saat saya tiba di restonya tidak bingung lagi. Oh iya, nasi telur yang saya pilih sebagai menu makan malam berasal dari restoran "Nasi Telur Pak Ekoyang jaraknya hanya sekitar 100-200 meter dari Hotel 101. Saat itu saya memesan Nasi Telur Orak Arik Chicken Karaage dengan harga IDR. 24.900,- atau kurang lebih 25 ribu.

        Rasanya cocok dengan selera saya, Chicken Karaagenya renyah dan berasa daging ayamnya, dapat Serundeng dan Kulit Ayam Krispi yang juga enak plus Sambal yang menurut saya pedasnya pas, mantap!. Pengen tahu tampilan makanan yang saya pesan seperti apa? nih saya kasih tahu!

Nasi Telur Chicken Karaage by Nasi Telur Pak Eko, Suryakencana - Bogor.

Beberapa menu dari restoran Nasi Telur Pak Eko.

Setelah kenyang saya segera bersih-bersih dan berubah menjadi kepompong alias selimutan menikmati dinginnya AC kamar saya! 😆😆.


DAY 2.

        Selamat pagi dari Bogor!👋. Bangun pagi di hari ke 2 berat sekali, besar sekali gaya magnet yang ada di kasur saya yang membuat saya susah bangun, hahaha..😂😆. Cuci muka, sikat gigi dan siap-siap turun ke lantai restoran untuk menyantap sarapan. Hotel ini menyediakan sarapan yang bervariasi, banyak jenisnya dan semua makanan yang saya makan saat sarapan memiliki cita rasa yang enak (maap gak ada foto sarapan karena saya lupa mau foto! 😆), cuma sempat foto minumannya saja.

        Oh iya, sewaktu saya menunggu lift buat turun sarapan, saya sempat melihat sebuah pemandangan yang menurut saya indah yaa, dikarenakan masih pagi, langitnya bersih jadi nampak di kejauhan sebuah gunung namun saya kurang tahu itu gunung apa, benar-benar memanjakan mata saya!😍😍. Ini fotonya:

Habis sarapan jangan lupa minum gaes! 😝.
Pemandangan pagi hari dari hotel, itu gunung apa gaes?

Tjakep bener dah pemandangannya!

Selamat pagi dari Bogor!.

        Beres sarapan, sepupu saya pun siap-siap menemani anak-anaknya buat berenang karena memang di hotel ini memiliki kolam renang. Sehabis ponakan saya berenang, saya dan seorang sepupu saya menyewa sepeda yang disediakan oleh pihak hotel dengan tarif IDR. 50.000,- per 2 jam. Niat awalnya sih pengen masuk Kebun Raya Bogor pakai sepeda namun apa daya baru 1x putaran saya sepedaan di sekitaran hotel eh nafas saya sudah megap-megap, lemes dan hampir pingsan!.

        Alhasil saya balik ke hotel dengan menyewa ojek pangkalan karena sudah tidak kuat lagi gowes!. Tukeran sama abang ojeknya, saya naik motornya si abang, abang ojeknya naik sepeda saya. Memalukan! 🙈😆. Bodoh memang saya, sepedaan sambil pake masker ya semakin ngos-ngosan jadinya! Jangan ditiru ya gaes!🙈.

        Setelah insiden yang menghebohkan rombongan saya itu, saya hanya istirahat saja di kamar dan makan siang di kamar, sebelumnya saya sudah beli dan bungkus makan siang dari sebuah warteg yang letaknya dekat dari hotel. Sorenya saya dan sepupu pun kembali jalan-jalan sore menyusuri jl. Suryakencana sisi kanan hotel, yang jalan sore hari sebelumnya kita menyusuri sisi sebelah kiri hotel.

        Saat sampai di bagian depan Jl. Suryakencana, kita ketemu dengan penjual roti yang merk rotinya itu merupakan salah 1 merk roti tertua di Indonesia, merk ini sudah ada sejak tahun 1920, lebih tua dari saya!. Merk roti itu adalah "Tan Ek Tjoan", saya dan sepupu pun ngeborong rotinya terutama Roti Gambang.

        Saya suka dengan Roti Gambang karena memiliki rasa yang khas gula aren dan kayu manis, legit! 👍. Setelah beli roti, kita pun tidak lupa foto-foto di depan Jl. Suryakencana lebih tepatnya di depan gapura Suryakancana, cuaca sore itu adem banget, dingin karena sebelumnya turun hujan deras. Buat yang kepo fotonya kayak apa, cek di bawah ini gaes!.

Borong roti "Tan Ek Tjoan".

Lawang Suryakancana.

Foto dulu gaes.. 😄😄.

Jalanan Bogor sore hari.

Langit kota Bogor sore hari.

Foto ini sama kayak di atas cuma beda posisi aja! 😆

Jalan Suryakencana.

Roti Gambang "Tan Ek Tjoan".

Roti Gambang "Tan Ek Tjoan".


        Setelah puas foto-foto kita pun kembali ke hotel. Untuk makan malam hari ke 2 ini, sepupu saya kepo dengan menu restoran nasi telur yang saya makan di hari sebelumnya, setelah melihat-lihat menunya di apps akhirnya semua sepupu saya memilih untuk mencoba nasi telur yang kemarin saya makan, hehehe... 😁. Alhasil saya ditemani oleh 1 orang sepupu saya pun kembali lagi ke restoran nasi telur untuk membeli makan malam buat semuanya. Selesai membagikan semua pesanan dan makan malam, saya pun bersih-bersih dan santai di kamar saja.


DAY 3.

        Hari ke 3 saya di Bogor tidak ada kegiatan apa-apa karena di hari ini saya dan rombongan bersiap untuk check out dari hotel. Hanya memang sehabis sarapan saya keluar hotel sebentar mencari toko oleh-oleh untuk membeli titipan teman saya yaitu "Pie Talas".

        Setelah mencari di Google, akhirnya saya pun menemukan sebuah toko oleh-oleh yang letaknya juga di Jl. Suryakencana, hanya sekitar 200-400 meter dari Hotel 101, memudahkan sekali bagi wisatawan yang ingin beli oleh-oleh. Saya pun segera meluncur ke toko yang bernama "Dapur Arin".

        Syukurnya di toko oleh-oleh ini menjual Pie Talas yang teman saya titip, jadi saya tidak perlu repot lagi ke toko oleh-oleh lain. Toko oleh-oleh ini menurut saya lengkap, menjual berbagai jenis oleh-oleh yang menggugah selera, rasanya pengen saya beli semua tapi apa daya dompet saya tak kuat! haha..😆😆.

        Di bawah ini adalah foto oleh-oleh titipan teman saya, siapa tahu kalian kepo gaes pengen tahu oleh-olehnya bentukannya kayak gimana, haha.. 😆.

Rafles Pie, 1 kotak isi 7 pcs, harga IDR. 22.000,-

        Setelah beres masalah oleh-oleh, kembali ke hotel lalu makan siang di restoran hotel sekalian check out dari hotel. Liburan usai saatnya kembali ke dunia nyata! 😆. Secara keseluruhan saya suka dan senang menginap selama 2 malam di Hotel 101 Bogor Suryakancana dan akan kembali menginap di hotel ini lagi bila ada kesempatan berikutnya 😊.

        Terima kasih kepada kalian semua yang sudah membaca artikel ini, semoga kalian semua selalu diberikan kesehatan oleh Tuhan YME dan diberikan rejeki untuk liburan singkat juga seperti saya 🙏.  Sampai ketemu lagi yaa gaes di artikel saya berikutnya, bye-bye...





Created by: Penulis Imajinasi.




Mohon sertakan alamat blog saya jika anda ingin membagi artikel ini atau memposting ulang cerita ini ke dalam website/sosial media anda. Terima kasih.

Rabu, 27 Oktober 2021

Surat Terbuka Untuk Serafina.

Aku..Randy, seorang lelaki yang terlahir dari keluarga biasa, tidak kaya, bukan anak sultan, bukan anak pejabat, hanya anak seorang pensiunan karyawan swasta biasa saja. Tinggal sendiri di kota besar ini, harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, iya..aku tulang punggung keluarga. Tapi aku menjalani semuanya dengan hati riang gembira, tidak merasa terbebani sama sekali.

Karena aku tahu apapun yang ku lakukan adalah demi keberlangsungan hidupku dan orang tuaku. Hidup dengan rutinitas bekerja 5 hari seminggu ditambah dengan harus sesekali lembur di hari sabtu, membuatku sedikit kepayahan dalam menemukan wanita untuk aku jadikan pasangan.

Tapi bukan berarti aku jomblo dari lahir yah, hehehe.. Dari mulai remaja sampai sekarang, sudah beberapa kali gonta ganti pasangan karena mungkin akunya masih terlalu egois, masih darah muda yang mudah tersulut emosi dan berujung pada pertengkaran dan perpisahan.

Seperti yang aku katakan sebelumnya, dengan terbatasnya waktuku untuk bersosialisasi, membuatku lebih sering menjalani hidup seorang diri tanpa kekasih. Karena keseringan sendiri, membuatku berpikir bahwa tidak ada pengaruhnya bagi hidupku mau aku punya pacar atau tidak.

Tapi...terkadang tekanan dari lingkungan sekitar itu terasa berat yah?? Di kala lelaki seusiaku sudah kawin eh nikah maksudku, aku pun dalam tanda kutip seperti dipaksa juga untuk segera kawin eh nikah, walaupun tak pernah ku tanggapi sih nyinyiran/cibiran orang tapi tetap saja melelahkan bila bertemu orang dengan bakat alami pencibir profesional.

Belum lagi orang tuaku terutama ibuku yang sudah memberi kode halus kalau ibuku ingin punya anak gadis tapi bukan kandung. Ya sudah aku suruh ibuku adopsi anak saja eh malah dia marah, hahaha.. Ternyata maksud beliau anak gadis bukan kandung adalah menantu yang akan dianggap seperti anak gadisnya sendiri, ada-ada saja ibuku memang, hehehe...

Ketika ibuku berbicara padaku bahwa dia menginginkan cucu, aku pun menjawab: "cucunya dulu aja ya mah, menantunya nanti, susah dicari soalnya", aku malah diomelin panjang x lebar x banyak oleh ibuku, hahaha... Ya begitulah caraku menjawab ibuku setiap kali beliau menyinggung masalah pasanganku. Aku sebenarnya bukan berdiam diri saja, aku juga mencoba mencari kenalan wanita jomblo melalui orang-orang yang aku kenal, hanya memang belum ada wanita yang membuatku benar-benar tertarik.

Selain meminta bantuan teman, aku pun mencoba cara daring (online). Syukurnya aku hidup di era teknologi yang sudah canggih, sehingga masalahku untuk mencari kenalan wanita jomblo yang akan ku jadikan calon pasangan sedikit terbantu. Aku harus berterima kasih pada kecanggihan sebuah program berupa aplikasi kencan online, tempat dimana pria bisa berkenalan secara online dengan wanita dan juga sebaliknya. Namun tentu saja tidak semudah saat ingin mencari cemilan di minimarket yah yang tinggal pilih mau cemilan apa. 

Saat bermain aplikasi kencan online, beberapa kali sempat kenalan dengan wanita single dari aplikasi dan belum juga berhasil membuatku tertarik. Sampai suatu saat aku melihat profil 1 wanita bernama Serafina yang menurutku cantik, berwajah keibuan, senyumnya imut. Tidak perlu berpikir 2 kali aku langsung kirimkan tanda suka ke profilnya dengan harapan dia menyukai profilku juga sehingga aku bisa mengajaknya berkenalan. 1 hari, 2 hari, 3 hari belum juga ada tanda-tanda dia menyukaiku balik, aku sudah mulai pasrah, mungkin dia tidak suka melihat profilku, begitulah yang ada di pikiranku saat itu.

Namun keesokan harinya aku senang bukan main saat menerima notifikasi dari aplikasi kencan bahwa wanita tersebut menyukai balik profilku. Langsung saja aku kirimkan pesan singkat padanya, aku awali percakapan dengan mengucapkan terima kasih karena sudah menyukai profilku. Mulai dari saat itu, kami pun intens berkomunikasi via aplikasi kencan, aku memang sengaja tidak langsung meminta nomor handphonenya, aku khawatir dia merasa tidak nyaman karena baru kenal sudah minta nomor pribadi.

Hari yang ku jalani semenjak berkenalan dengan Serafina berubah, yang awalnya membosankan berubah menjadi lebih semangat, lebih menarik/lucu karena setiap hari ada saja hal-hal yang dia ceritakan padaku, entah itu mengenai suasana kantornya, teman kerjanya, atau hal yang membuat dia bad mood di hari itu.

Dulu biasanya setelah pulang kerja aku hanya main game, cek sosial media atau mendengarkan lagu di handphone sampai ketiduran tapi setelah kenal dengan Serafina, kegiatanku setelah pulang kerja adalah ngobrol sepanjang malam sampai larut malam membahas apapun juga, mulai dari topik yang ringan sampai topik berat seperti kondisi politiklah, pemanasan globallah dan lain sebagainya.

Serafina itu anaknya cerdas, pintar membawa suasana, bawel juga tapi entah kenapa aku betah saja gitu dengerin dia ngoceh lama, mungkin aku sudah terbiasa dengan kehadiran dirinya di hari-hariku. Setelah sekitar 1 bulan intens komunikasi akhirnya aku beranikan diri untuk mengajak dia ketemuan dan beruntungnyaa..dia mau ku ajak ketemuan.

Dari 1 pertemuan ke pertemuan selanjutnya begitu seterusnya, dalam 1 minggu mungkin bisa 3-4x kita ketemuan. Hari berganti hari, tidak terasa sudah 2 bulan berlalu dari sejak pertama kita ketemuan, semakin hari rasa sukaku terhadap Serafina semakin besar. Rasa suka ini pun akhirnya berubah menjadi rasa cinta yang semakin besar dan karena sudah tidak bisa menahan rasa cinta yang besar ini di dalam hati, aku pun memberanikan diri untuk menyatakan perasaanku bahwa aku mencintai dia, aku ingin dia jadi pacarku dan puji Tuhan dia mau menerima aku sebagai pacarnya. YESSS!! Hahahaa..

Yup! Mulai hari itu aku tidak jomblo lagi, hehehee.. Setiap pagi Serafina selalu inisiatif buat telpon aku dengan maksud membangunkanku yang memang kalau tidur kayak kebo, susah bangun, hahahaa.. Semakin hari rasa cinta ini padanya semakin membesar, aku bersyukur sekali kamu hadir di hidupku, membuat hidupku jadi menarik kembali, terima kasih Serafina :).

Sifat dia yang perhatian membuatku semakin jatuh hati padanya dan aku pun juga memiliki keinginan untuk selalu memberikan yang terbaik untuknya, lebih menyayanginya, memanjakannya, memperhatikannya. Serafina..surat ini aku buat sebagai bentuk rasa syukurku karena kamu sudah hadir di hidupku, semoga kamu yang Tuhan persiapkan sebagai jodohku, semoga saja yah :).

Surat ini juga aku tulis sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas semua yang sudah kamu lakukan untukku, baik itu perhatian untukku, waktu kamu buatku, kesabaranmu dalam menghadapi aku yang kadang-kadang suka bikin kamu kesal. Semua hal yang kamu lakukan untukku membuatku ketagihan, aku ucapkan terima kasih untuk semua itu :). 

Aku berharap kamu bisa merasakan rasa cintaku yang besar ini untukmu, semoga semesta merestui hubungan kita berdua. Aku ingin terus sama kamu, aku ingin punya anak perempuan yang mewarisi rambut hitam panjangmu, aku ingin punya anak perempuan yang mewarisi sifat-sifat baikmu. Aku tidak ingin siapa-siapa lagi, aku hanya ingin kamu selalu ada di dalam hidupku.




Created by: Penulis Imajinasi.



Mohon sertakan alamat blog saya jika anda ingin membagi artikel ini atau memposting ulang cerita ini ke dalam website/sosial media anda. Terima kasih.