Sabtu, 16 Januari 2016

Friska Dan Fico.

Friska dan Fico.





Di salah 1 kota di Indonesia tepatnya di Medan, hiduplah 2 keluarga kecil yang bertetangga sejak lama. 2 keluarga ini masing-masing memiliki 1 orang anak laki bernama Fico dan keluarga lainnya memiliki 1 orang anak perempuan bernama Friska.

Dikarenakan hidup berdampingan didalam 1 perumahan dan dalam waktu yang lama, Friska dan Fico tumbuh bersama, teman main sejak masih bayi. Bahkan terlintas di benak ke 2 orang tua masing-masing untuk menjodohkan putra-putri mereka.

Friska dan Fico ibarat bunga dan lebah, dimana ada friska disitu pula ada fico. Sampai lingkungan sekitar rumah mereka menganggap mereka adalah pasangan serasi.

Layaknya anak manusia pada umumnya saat beranjak dewasa, fico pun mulai menyukai lawan jenisnya dan ternyata diam-diam fico menyimpan rasa sayang pada teman kecilnya itu.

Namun Fico sangat ragu untuk mengungkapkan perasaannya pada Friska, fico takut bila friska akan menjauh darinya. Friska sendiri sepertinya menganggap fico hanyalah teman biasa saja.

Semakin dewasa, Friska pun tumbuh menjadi wanita yang cantik, cerdas, ramah, sexy. Dan suatu hari, friska curhat pada fico bahwa dia sedang jatuh cinta pada salah 1 teman di tempat kerjanya.

Fico yang saat itu merasa cemburu mencoba untuk tetap bersikap sewajarnya sembari terus mendengarkan cerita friska. Bahkan fico memberi saran pada friska untuk memberikan sinyal suka pada temannya itu.

Friska yang lega setelah cerita pada fico pun akhirnya memutuskan untuk menembak teman kantornya itu duluan, fico hanya tersenyum saja di depan friska namun dalam hatinya remuk redam.

Waktu terus berlalu, Friska akhirnya pun pacaran dengan teman kantornya tersebut. Fico tetap bersikap baik walau dalam hatinya ia cemburu dan masih ada 1 rahasia lagi yang sebenarnya masih disimpan fico.

Selain rasa sayang yang ia pendam, Fico juga ternyata mengidap Kanker Pankreas yang dideritanya sejak 3 tahun lalu namun fico merahasiakan ini dari friska. Fico tak ingin melihat wajah wanita yang disayangi nya sedih.

Fico meminta pada orang tuanya terutama ibunya untuk tidak menceritakan tentang sakitnya pada Friska. Fico hanya tidak mau friska sedih, itu saja.

Semenjak memiliki pacar, intensitas bertemu antara Friska dan Fico pun menurun, hal ini membuat Fico kesepian dan mulai menuangkan segala apa yang dia rasakan ke dalam sebuah surat.

Sebuah surat yang tak seorang pun tahu termasuk ibu Fico sendiri. 3 bulan berlalu semenjak fico menulis surat tersebut, kondisi kesehatan fico semakin buruk. Friska pun akhirnya menjenguk teman kecilnya itu tanpa tahu penyakit apa yang sebenarnya di idap fico.

Setiap kali friska menanyakan tentang penyakit fico, fico hanya menjawab sakit biasa saja sambil tersenyum bermaksud untuk menenangkan friska.

Friska pun akhirnya kembali sering main ke rumah fico dan sangat memperhatikan fico.
Fico sangat bahagia sekali, fico merasa disisa hidupnya friska mau memperhatikan fico bahkan melebihi perhatiannya pada pacarnya sendiri.

Sayangnya,memasuki bulan ke 6 dari fico menulis surat tersebut, fico pergi untuk selama-lamanya. Kejadian ini membuat orang tua, sanak saudara dan terutama Friska sangat sedih dan merasa kehilangan.

Friska pun akhirnya mengetahui dari ibunya Fico tentang penyakit apa yang sebenarnya di derita Fico. Friska merasakan kehilangan teman kecil,sahabat sejatinya yang selama ini selalu ada untuknya. 

Setelah kepergian Fico, Friska tetap sering datang ke rumah fico untuk menjenguk ke 2 orang tua fico yang sudah dianggap seperti orang tuanya sendiri oleh Friska.

Begitu pula dengan sang ibu,yang selalu welcome bila friska berkunjung ke rumah mereka. Untuk mengobati rasa kangennya pada Fico, ibunya selalu rajin membersihkan kamar Fico seperti saat fico masih hidup. Dan kamar Fico inilah yang menjadi tempat favorit Friska setiap kali ia main kerumah Fico.

Friska selalu betah berlama-lama di kamar Fico, terutama saat rasa kangennya pada fico muncul. Friska selalu suka melihat segala koleksi fico yang tertata rapi di kamarnya sampai suatu saat ia tidak sengaja menjatuhkan setumpuk buku komik favorit fico.

Pada saat buku itu jatuh, friska menemukan 1 amplop dan didalamnya terdapat sebuah surat. Friska membukanya dan membaca surat tersebut yang berbunyi:


"Hai Friskaaa, teman kecilku yang selalu jitak kepalaku,hehehe..
Um, mungkin saat kau baca surat ini, aku sudah di surga fris (kalau masuk surga tapinya,hehehe....)
Aku senang bisa mengenalmu friska, aku happyyyy banget bisa jadi teman kecilmu, dan aku ingin membuat 1 pengakuan sama kamu. 
Friska, aku sebenarnya sudah lama sayang sama kamu, bukan sayang sebagai teman loh yaa, tapi sayang pria pada wanita..
Iyaa fris, aku jatuh cinta pada teman kecilku sendiri, namun aku tak berani mengungkapkan karena takut kamu menolak dan menjauh dariku.
Aku sebenarnya cemburu saat kamu jadian sama Andre, teman kantormu itu (emang sih lebih OK Andre daripada aku,hahahaa..)
Aku minta maaf ya fris atas ketidak beranianku ini, aku lega sekarang karena sudah menumpahkan rasa yang ku pendam selama ini kedalam surat ini dan sudah membuat pengakuan sama kamu (walau mungkin telat yaa? Hahahaa..)
Semoga Andre bisa menggantikan posisi aku yah dan mudah-mudahan Andre bisa sabar menghadapi semua tingkah dan bawelmu,hehehe..
Aku mohon banget kamu jangan sedih yaa baweell, aku gak mau lihat wanita yang paling aku sayang sejagat raya ini menangis, nanti aku jadi ikutan nangis di surga, hehehe.. 

I love you friska, from: Fico. "



Friska yang membaca surat itu tak bisa menahan air matanya, friska menangis hebat sampai-sampai beberapa tetes air matanya membasahi surat tulisan tangan Fico yang di genggamnya.

Ingatan friska kembali ke waktu lampau di masa ia masih kecil pertama kali mengenal fico, ingin rasanya ia mengulang masa itu dan meminta fico untuk jadi pacarnya saat sudah dewasa nanti.

Namun sayang semua sudah tidak bisa diubah lagi, fico sudah menemukan jalannya sendiri dan friska kini hanya bisa memeluk erat-erat bingkai yang berisi foto fico sedang tersenyum.   ---TAMAT.---










Created By:  Penulis Imajninasi.





Mohon sertakan alamat blog saya bila anda ingin memposting cerita ini ke dalam website pribadi anda. Terimakasih.


Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian dan alur cerita, itu hanyalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar