Minggu, 11 Desember 2011

[KULINER] KUE RANGI.. Kue Wangi Dari Betawi.....

Minggu, 11 Desember 2011 01.05 WIB.




Saat ku sedang mengutak atik blog ku ini tengah malam,tiba-tiba saja perutku berbunyi yang artinya menandakan aku lapar. Akhirnya setelah memposting 1 artikel,aku lalu memutuskan keluar kost untuk mencari makanan malam yang memang selalu tersedia di sekitar tempat kostku. Beragam jenis makanan terdapat didaerah kostku,mulai dari roti bakar,nasi goreng,bubur ayam,sate ayam dan sate padang serta beragam jenis makanan lainnya.




Sejam kemudian,setelah melahap habis 1 mangkuk bubur ayam ati ampela seharga Rp.13.000 dan segelas teh manis panas seharga Rp.2000,aku memutuskan untuk kembali pulang ke kostku. Pada saat berjalan pulang,sembari menghisap sebatang rokok Djarum Black,aku bertemu dengan penjual makanan. Tanpa berpikir 3x,langsung saja ku berhentikan si abang tukang jualan.


Lalu aku pun bertanya pada si tukang,apa yang ia jual. Dan ia menjawab,kue rangi pak,makanan khas betawi. Yaa,kue rangi memang bukan panganan baru buatku,kue ini sudah aku kenal saat datang ke Pekan Raya Jakarta yang selalu menawarkan berbagai macam panganan khas betawi semisal,kerak telor,kue rangi,dodol betawi dll.


Kue Rangi yang dijual si bapak ini berharga Rp.2000,dan aku pun memesan 4 buah kue Rangi. Aku pun mulai bertanya mengenai bahan yang dipakai karena walaupun sudah pernah memakan kue Rangi,aku tidak pernah mencari tahu bahan-bahan kue tersebut. Dan si bapak menjawab,kue rangi itu dibuat dari campuran parutan kelapa dan tepung kanji,garam dan air. Serta diatas kue tersebut diolesi gula merah cair.


Tentunya topping gula merah cair tersebut dioleskan pada saat kue sudah matang. Ada 1 hal yang menurut aku unik dalam pembuatan kue rangi,si bapak tukang jualan memasak kue rangi pesananku dengan api kayu bakar,bukan dengan kompor minyak/kompor gas seperti lazimnya para penjual makanan saat ini.


Dan ketika aku bertanya,mengapa tidak menggunakan kompor gas,si bapak dengan pede-nya menjawab bahwa jika cara memasak dengan kayu bakar inilah yang menjadi salah 1 ciri khas nya,cara memasak yang juga tradisional. Jika menggunakan kompor gas,maka rasa dari kue Rangi pun akan berbeda. Begitulah kira-kira si bapak mencoba menjelaskan padaku.


Sekitar 10 menit lamanya aku menunggu 4 kue pesananku matang,dan setelah membayar sebesar Rp.8000,aku pun segera menyantapnya selagi hangat. Karena berdasarkan pengalamanku sebelumnya,jika memakan kue Rangi dalam keadaan dingin,maka akan terasa seperti memakan lem,hal ini dikarenakan gula merah cair yang menjadi topping kue Rangi akan mengental dan mengeras.


Kue Rangi...




Yah! Sebuah snack tradisional yang mencoba bertahan dan patut dijaga kelestariannya. Sebuah snack tradisional asli khas Betawi.Snack tradisional yang mencoba bersaing ketat dengan banyaknya variasi snack modern dan segala jenis makanan cepat saji.


Mari memakan snack tradisional khas negeri sendiri.
Indonesia punya segudang panganan dan masakan khas setiap daerah yang tak kalah enaknya bila dibandingkan dengan makanan internasional.


AKU BANGGA,AKU CINTA KULINER KHAS ASLI INDONESIA !!






Created By: Penulis Imajinasi



PERHATIAN!! Jika anda ingin mempublikasikan kembali cerita ini,harap mohon menyertakan link artikel saya ini dibawah postingan anda. Terimakasih atas perhatiannya.