Rabu, 27 Oktober 2021

Surat Terbuka Untuk Serafina.

Aku..Randy, seorang lelaki yang terlahir dari keluarga biasa, tidak kaya, bukan anak sultan, bukan anak pejabat, hanya anak seorang pensiunan karyawan swasta biasa saja. Tinggal sendiri di kota besar ini, harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, iya..aku tulang punggung keluarga. Tapi aku menjalani semuanya dengan hati riang gembira, tidak merasa terbebani sama sekali.

Karena aku tahu apapun yang ku lakukan adalah demi keberlangsungan hidupku dan orang tuaku. Hidup dengan rutinitas bekerja 5 hari seminggu ditambah dengan harus sesekali lembur di hari sabtu, membuatku sedikit kepayahan dalam menemukan wanita untuk aku jadikan pasangan.

Tapi bukan berarti aku jomblo dari lahir yah, hehehe.. Dari mulai remaja sampai sekarang, sudah beberapa kali gonta ganti pasangan karena mungkin akunya masih terlalu egois, masih darah muda yang mudah tersulut emosi dan berujung pada pertengkaran dan perpisahan.

Seperti yang aku katakan sebelumnya, dengan terbatasnya waktuku untuk bersosialisasi, membuatku lebih sering menjalani hidup seorang diri tanpa kekasih. Karena keseringan sendiri, membuatku berpikir bahwa tidak ada pengaruhnya bagi hidupku mau aku punya pacar atau tidak.

Tapi...terkadang tekanan dari lingkungan sekitar itu terasa berat yah?? Di kala lelaki seusiaku sudah kawin eh nikah maksudku, aku pun dalam tanda kutip seperti dipaksa juga untuk segera kawin eh nikah, walaupun tak pernah ku tanggapi sih nyinyiran/cibiran orang tapi tetap saja melelahkan bila bertemu orang dengan bakat alami pencibir profesional.

Belum lagi orang tuaku terutama ibuku yang sudah memberi kode halus kalau ibuku ingin punya anak gadis tapi bukan kandung. Ya sudah aku suruh ibuku adopsi anak saja eh malah dia marah, hahaha.. Ternyata maksud beliau anak gadis bukan kandung adalah menantu yang akan dianggap seperti anak gadisnya sendiri, ada-ada saja ibuku memang, hehehe...

Ketika ibuku berbicara padaku bahwa dia menginginkan cucu, aku pun menjawab: "cucunya dulu aja ya mah, menantunya nanti, susah dicari soalnya", aku malah diomelin panjang x lebar x banyak oleh ibuku, hahaha... Ya begitulah caraku menjawab ibuku setiap kali beliau menyinggung masalah pasanganku. Aku sebenarnya bukan berdiam diri saja, aku juga mencoba mencari kenalan wanita jomblo melalui orang-orang yang aku kenal, hanya memang belum ada wanita yang membuatku benar-benar tertarik.

Selain meminta bantuan teman, aku pun mencoba cara daring (online). Syukurnya aku hidup di era teknologi yang sudah canggih, sehingga masalahku untuk mencari kenalan wanita jomblo yang akan ku jadikan calon pasangan sedikit terbantu. Aku harus berterima kasih pada kecanggihan sebuah program berupa aplikasi kencan online, tempat dimana pria bisa berkenalan secara online dengan wanita dan juga sebaliknya. Namun tentu saja tidak semudah saat ingin mencari cemilan di minimarket yah yang tinggal pilih mau cemilan apa. 

Saat bermain aplikasi kencan online, beberapa kali sempat kenalan dengan wanita single dari aplikasi dan belum juga berhasil membuatku tertarik. Sampai suatu saat aku melihat profil 1 wanita bernama Serafina yang menurutku cantik, berwajah keibuan, senyumnya imut. Tidak perlu berpikir 2 kali aku langsung kirimkan tanda suka ke profilnya dengan harapan dia menyukai profilku juga sehingga aku bisa mengajaknya berkenalan. 1 hari, 2 hari, 3 hari belum juga ada tanda-tanda dia menyukaiku balik, aku sudah mulai pasrah, mungkin dia tidak suka melihat profilku, begitulah yang ada di pikiranku saat itu.

Namun keesokan harinya aku senang bukan main saat menerima notifikasi dari aplikasi kencan bahwa wanita tersebut menyukai balik profilku. Langsung saja aku kirimkan pesan singkat padanya, aku awali percakapan dengan mengucapkan terima kasih karena sudah menyukai profilku. Mulai dari saat itu, kami pun intens berkomunikasi via aplikasi kencan, aku memang sengaja tidak langsung meminta nomor handphonenya, aku khawatir dia merasa tidak nyaman karena baru kenal sudah minta nomor pribadi.

Hari yang ku jalani semenjak berkenalan dengan Serafina berubah, yang awalnya membosankan berubah menjadi lebih semangat, lebih menarik/lucu karena setiap hari ada saja hal-hal yang dia ceritakan padaku, entah itu mengenai suasana kantornya, teman kerjanya, atau hal yang membuat dia bad mood di hari itu.

Dulu biasanya setelah pulang kerja aku hanya main game, cek sosial media atau mendengarkan lagu di handphone sampai ketiduran tapi setelah kenal dengan Serafina, kegiatanku setelah pulang kerja adalah ngobrol sepanjang malam sampai larut malam membahas apapun juga, mulai dari topik yang ringan sampai topik berat seperti kondisi politiklah, pemanasan globallah dan lain sebagainya.

Serafina itu anaknya cerdas, pintar membawa suasana, bawel juga tapi entah kenapa aku betah saja gitu dengerin dia ngoceh lama, mungkin aku sudah terbiasa dengan kehadiran dirinya di hari-hariku. Setelah sekitar 1 bulan intens komunikasi akhirnya aku beranikan diri untuk mengajak dia ketemuan dan beruntungnyaa..dia mau ku ajak ketemuan.

Dari 1 pertemuan ke pertemuan selanjutnya begitu seterusnya, dalam 1 minggu mungkin bisa 3-4x kita ketemuan. Hari berganti hari, tidak terasa sudah 2 bulan berlalu dari sejak pertama kita ketemuan, semakin hari rasa sukaku terhadap Serafina semakin besar. Rasa suka ini pun akhirnya berubah menjadi rasa cinta yang semakin besar dan karena sudah tidak bisa menahan rasa cinta yang besar ini di dalam hati, aku pun memberanikan diri untuk menyatakan perasaanku bahwa aku mencintai dia, aku ingin dia jadi pacarku dan puji Tuhan dia mau menerima aku sebagai pacarnya. YESSS!! Hahahaa..

Yup! Mulai hari itu aku tidak jomblo lagi, hehehee.. Setiap pagi Serafina selalu inisiatif buat telpon aku dengan maksud membangunkanku yang memang kalau tidur kayak kebo, susah bangun, hahahaa.. Semakin hari rasa cinta ini padanya semakin membesar, aku bersyukur sekali kamu hadir di hidupku, membuat hidupku jadi menarik kembali, terima kasih Serafina :).

Sifat dia yang perhatian membuatku semakin jatuh hati padanya dan aku pun juga memiliki keinginan untuk selalu memberikan yang terbaik untuknya, lebih menyayanginya, memanjakannya, memperhatikannya. Serafina..surat ini aku buat sebagai bentuk rasa syukurku karena kamu sudah hadir di hidupku, semoga kamu yang Tuhan persiapkan sebagai jodohku, semoga saja yah :).

Surat ini juga aku tulis sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas semua yang sudah kamu lakukan untukku, baik itu perhatian untukku, waktu kamu buatku, kesabaranmu dalam menghadapi aku yang kadang-kadang suka bikin kamu kesal. Semua hal yang kamu lakukan untukku membuatku ketagihan, aku ucapkan terima kasih untuk semua itu :). 

Aku berharap kamu bisa merasakan rasa cintaku yang besar ini untukmu, semoga semesta merestui hubungan kita berdua. Aku ingin terus sama kamu, aku ingin punya anak perempuan yang mewarisi rambut hitam panjangmu, aku ingin punya anak perempuan yang mewarisi sifat-sifat baikmu. Aku tidak ingin siapa-siapa lagi, aku hanya ingin kamu selalu ada di dalam hidupku.




Created by: Penulis Imajinasi.



Mohon sertakan alamat blog saya jika anda ingin membagi artikel ini atau memposting ulang cerita ini ke dalam website/sosial media anda. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar