Rabu, 24 April 2019

[TRAVELLING] Explore Medan: Tjong A Fie Mansion & Maimoon Palace.


Hi semua.. apa kabar ? saya harap kalian semua dalam keadaan sehat selalu yaa..

       Wah, sudah lama yaa saya tidak menulis di blog saya ini.. Maklum, sibuk mencari sesuap nasi, hehehehe.. Di tulisan kali ini saya akan share momen saya saat jalan-jalan ke kota Medan sekitar 2 bulan yang lalu. Saya pergi ke Medan untuk menghadiri pernikahan sepupu saya, yah..semoga saja saya juga bisa segera menikah yaa.. *uhuk uhuk, kode buat pembaca cewek jomblo*.. hahahaa..

DAY 1.
       Agar bisa sampai ke Medan dengan waktu yang singkat, saya memilih menggunakan pesawat. Untuk menuju bandara, saya memilih menggunakan bus bandara yang tersedia hampir di setiap terminal di jakarta. Dan kali ini saya memilih terminal Lebak Bulus sebagai titik awal keberangkatan menuju Bandara Soekarno-Hatta.

       Saya memilih menggunakan bus karena harga tiketnya yang terjangkau, cuma Rp. 40.000 saja menuju bandara dan bus ini juga punya pilihan jam keberangkatan yang banyak (kurang lebih setiap 30 menit sekali berangkat dari Lebak Bulus). Selain faktor harga tiket, saya memilih memakai bus juga karena saya senang naik bus, seru gitu deh kalau pas naik bus apalagi kalau berhasil dapat hot seat (bangku baris paling depan), sensasi melihat bus dengan body besar melaju kencang di tol bikin saya happy, hahaha..

       Oh iya, di trip kali ini, untuk berangkat menuju Medan, saya memilih pesawat Batik Air (1 grup dengan maskapai Lion Air). Ini baru pertama kalinya saya pakai Batik dan kesan awal saya tentang Batik Air sangat baik dalam melayani penumpang. Walaupun saya hanya beli tiket kelas ekonomi (mampunya yang ekonomi saja, hahaha...) namun fasilitas yang diberikan selama penerbangan cukup baik.


       Mulai dari ketepatan waktu keberangkatan, InFlight Entertainment yang memiliki koleksi film/musik cukup lengkap sehingga saya tidak bosan selama penerbangan kurang lebih 2 jam 20 menit dari Jakarta menuju Medan lalu makanan yang diberikan juga cukup enak. Bisa kalian cek di video saya dibawah ini:


Video kesan saya menggunakan Batik Air.



       Setelah mendarat di Bandara Internasional Kuala Namu, saya kembali menggunakan bus Bandara untuk menuju ke kota Medan. Dari Bandara menuju kota Medan kira-kira ditempuh dalam waktu 40 menit - 1 jam tergantung kondisi jalanan. Selain bus, di bandara Kuala Namu juga tersedia kereta bandara yang juga menuju ke kota Medan. Namun saya tidak memilih kereta dikarenakan jarak antara stasiun tempat kereta bandara berhenti di Medan cukup jauh dari rumah sepupu saya.



DAY 2.
       Hari ke 2 saya di Medan adalah merupakan hari acara pemberkatan pernikahan dan acara adat pernikahan sepupu saya berlangsung sehingga saya sudah mulai beraktifitas dari pagi hari. Tidak banyak foto yang saya ambil karena saya juga turut ambil bagian dalam acara adat sepupu saya. Berikut beberapa momen yang sempat saya abadikan:



Sarapan bersama seluruh keluarga ke 2 mempelai sebelum berangkat ke Gereja untuk pemberkatan.


Suasana saat pemberkatan di Gereja.

Suasana saat acara adat berlangsung.

       Seluruh rangkaian acara mulai dari pemberkatan sampai ke acara adat berlangsung dari pagi hingga sore sekitar jam setengah 6. Sehingga saya tidak memiliki banyak waktu untuk mendokumentasikan kegiatan saya pada hari itu.


DAY 3.
       Hari ke 3 di Medan saya gunakan untuk menemani atau bahasa kerennya jadi tour guide untuk sepupu saya yang juga datang ke Medan. Menurut sepupu saya, dia terakhir kali ke Medan itu saat masih kecil sehingga pada kesempatan kali ini sepupu saya menyempatkan diri datang ke Medan (sekalian gitu maksudnya, mumpung saya juga lagi ada di Medan, hehehe..)


       Setelah berdiskusi dengan sepupu, diputuskanlah pada hari ini kita akan berkunjung ke sebuah Taman yang fotogenic, instagramable yang bernama "The Le Hu Garden". Taman ini terletak di daerah Deli Tua tepatnya di jalan Pendidikan. Sebuah taman wisata untuk umum yang terletak di pinggir kota Medan.


       Sebagai gambaran saja, bila kalian memulai titik awal keberangkatannya itu dari Stasiun Kereta Api Kota Medan, maka jarak dari stasiun menuju taman ini kurang lebih 14 km ( rute tercepat versi Google Maps). Menurut informasi yang saya terima, taman ini milik perorangan bukan milik pemerintah daerah, hebat ya punya taman sendiri, hehehe...


       Kalau kalian ingin lihat betapa instagramable-nya taman ini, silahkan googling sendiri yaa karena sudah cukup banyak foto beredar di google yang menunjukkan betapa hijau dan asrinya taman satu ini. Saya hanya mengambil beberapa foto saja saat berkunjung ke taman ini. Jika kalian ingin masuk ke dalam taman ini, kalian harus membayar Rp. 10.000 - 15.000 / orang yaa...


Hijau

Rapinya pohon disamping kanan.

Kolam Ikan.

Masih, Kolam ikan :P

Di dalam taman ini juga ada restorannya.


       Setelah puas berkeliling di taman ini, kita pun kembali ke tempat sepupu saya menginap. Dan pada malam harinya kita nongkrong sekalian makan malam di Merdeka Walk, sebuah tempat nongkrong/pusat kuliner yang terletak di pusat kota Medan.  



DAY 4.
       Tema hari ke 4 masih menjadi tour guide sepupu saya,hehehe.. Nah, di hari ini saya dan sepupu bisa dibilang city tour di Medan. Kita berkunjung ke beberapa spot wisata yang ada di sekitaran kota Medan. Mulai dari berkunjung ke sebuah mansion bernama "Tjong A Fie Mansion" lalu lanjut lagi ke "Istana Maimun", setelah itu pindah lagi mengunjungi "Masjid Raya Medan", lalu ngabur lagi ke sebuah Gereja yang memiliki arsitektur bergaya India yang bernama "Graha Maria Annai Velangkanni" dan diakhiri dengan mengunjungi destinasi kuliner di daerah Medan Johor yang bernama "J-Walk".


       Tjong A Fie Mansion adalah sebuah rumah 2 lantai milik seorang Saudagar kenamaan Tjong A Fie (1860-1921). Bapak Tjong A Fie adalah perantau dari propinsi Guangdong. Kini rumah peninggalan beliau menjadi salah 1 bangunan tua yang sarat akan sejarah masa lalu kota Medan yang telah dibuka untuk umum antara pukul 09.00 - 17.00.


       Untuk dapat masuk ke mansion yang telah berdiri sejak tahun 1900 ini, setiap pengunjung diwajibkan membayar tiket masuk sebesar Rp. 35.000. Berikut ini adalah beberapa foto yang saya sempat ambil saat berkunjung ke Tjong A Fie Mansion:


Tiket Masuk Tjong A Fie Mansion

Tampak Depan Mansion Tjong A Fie. Saya ambil gambar ini dari lantai 2.

Pemandu sedang menjelaskan sebuah foto keluarga Tjong A Fie.

Family Tree Of Tjong A Fie.

Mr. Tjong A Fie

Medan tempo doeloe.

Ada yang bisa mengartikan ? saya bingung, hehehe...

Galeri poto di dalam Mansion Tjong A Fie

       Setelah selesai mengelilingi seluruh ruangan yang ada di mansion ini...oh iya, di beberapa bagian rumah ini ternyata masih dihuni oleh cucu dari bapak Tjong A Fie, sehingga tidak semua ruangan bisa dimasuki oleh pengunjung. Setelah selesai mengelilingi Tjong A Fie Mansion, kita pun lalu melanjutkan city tour dengan berkunjung ke Istana Maimun.


       Istana Maimun adalah istana Kesultanan Deli yang juga merupakan salah 1 ikon dari kota Medan. Istana ini terletak di jalan Brigjen Katamso, Medan Maimun. Untuk dapat masuk ke dalam Istana ini siapkan dana sekitar Rp. 5.000-10.000 per orang. Istana ini terdiri dari 2 lantai dan dibangun oleh Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam Shah pada periode 1888 - 1891 yang memiliki luas sekitar 2700-an meter persegi dan terdapat 30 ruangan.


       Di area Istana juga terdapat sebuah senjata meriam bernama "Meriam Puntung". Menurut cerita, Meriam Puntung merupakan jelmaan dari Mambang Khayali, adik dari Putri Hijau dari Kerajaan Deli. Beliau menjelma menjadi meriam agar dapat melindungi Istana dari serbuan pasukan Raja Aceh yang tidak terima karena cintanya di tolak oleh Putri Hijau.


       Kenapa dinamakan Meriam Puntung ? Konon sejarahnya laras meriam pecah menjadi 2 bagian karena panas dan meledak, meriam digunakan terus menerus untuk menembak. Menurut cerita 1 bagian meriam yang terpecah terlempar jauh sampai ke desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Tanah Karo dan 1 bagian lagi tersimpan di Istana Maimun.


Istana Maimun

Suasana Di Dalam Istana Maimun

Benda bersejarah yang ada di Istana Maimun

Koleksi senjata yang ada di Istana Maimun


       Dan sepengetahuan saya (mohon maaf bila salah) beberapa ruangan di Istana ini juga masih ditinggali oleh keluarga Kesultanan Deli hingga saat ini. Setelah puas menjelajah di Istana Maimun, kita pun melanjutkan city tour ke sebuah Masjid yang letaknya tidak jauh dari Istana Maimun yaitu Masjid Raya Al Mashun atau biasa dikenal Masjid Raya Medan.


       Masjid Raya Medan adalah sebuah masjid megah yang dibangun pada periode 1906 sampai 1909. Masjid ini berbentuk segi 8 dan merupakan saksi sejarah dari kehebatan Kesultanan Deli pada jamannya. Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam Shah memulai pembangunan Masjid ini pada tahun 1906 dan menghabiskan biaya pembangunan sebesar 1 juta Gulden.


Masjid Raya Medan

Masjid Raya Medan


       Setelah dari Masjid Raya kita pun melanjutkan city tour menuju sebuah Gereja yang memiliki Arsitektur India-Mughal yang bernama Graha Maria Annai Velangkanni.


       Graha Maria Annai Velangkanni adalah sebuah gereja katolik yang terletak di daerah Tanjung Selamat Medan tepatnya di jalan Sakura III. Gereja ini dibangun mulai tahun 2001 sampai tahun 2005. Gereja ini didirikan oleh Pastor James Bharataputra S.J dan menurut yang saya ketahui (mohon maaf bila salah) seluruh biaya untuk pembangunan gereja ini didapatkan dari para donatur dari berbagai ras, agama dan kebangsaan.

Graha Maria Annai Velangkanni

Graha Maria Annai Velangkanni.


       Setelah puas melihat-lihat di dalam area gereja ini, kita pun menyempatkan diri untuk mampir di sebuah destinasi kuliner di daerah Medan Johor bernama J-Walk.


       J-Walk Park adalah sebuah tempat nongkrong plus pusat kuliner di kota Medan yang terletak di dalam komplek perumahan J-City di daerah Medan Johor. Sebenarnya ada satu tempat kulineran juga di kota Medan yang bernama Merdeka Walk namun kali ini kita ingin mencoba nongkrong di J-Walk.


       J Walk ini sendiri berada di jalan Karya Wisata, Medan Johor. Tidak sulit menemukan tempat ini apalagi kalau kalian pake maps, tinggal cari aja J Walk Medan. Sebagai gambaran saja, jika dari Stasiun Kereta Api Medan, tempat kuliner ini hanya berjarak 9-10 km saja dari stasiun.


Pizza Mie Mozzarella, J-Walk Medan.


Video rangkuman spot wisata di Medan yang telah saya kunjungi.



DAY 5.
       Di hari ke 5 saya dan sepupu tidak lagi jalan-jalan di kota Medan. Di hari ini kita bersiap-siap untuk pergi ke Bandara Kuala Namu dikarenakan hari ini adalah jadwalnya saya dan sepupu kembali pulang ke kota masing-masing. Untuk pulang menuju Jakarta, saya mempercayakan perjalanan pulang saya bersama maskapai Citilink yang notabene masih 1 grup dengan maskapai Garuda Indonesia.


Pesawat Citilink


       Dan berakhirlah sudah jalan-jalan saya di kota Medan selama 5 hari. Sampai berjumpa di artikel saya berikutnya yaa dan terima kasih sudah membaca tulisan ini. Tetap sehat dan tetap semangat ! :).






Created By: Penulis Imajinasi







Mohon sertakan alamat blog saya jika anda ingin membagi artikel ini atau memposting ulang cerita ini ke dalam website/sosial media anda. Terima kasih.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar