Ikan Kembung Balado. |
--------------------------------------------------------------------------------------
Berawal dari sekitar tahun 90an-00an saat saya masih sekolah, di setiap musim liburan saya dan sepupu-sepupu saya selalu main ke rumah opung saya (kakek/nenek dalam bahasa batak), jarak rumah saya dan rumah opung itu tidak jauh, hanya sekitar 5-10 menit saja naik motor dan karena jarak yang dekat ini juga saya sering main ke rumah opung walaupun bukan musim liburan.
Sekilas tentang opung saya, mendiang Opung Doli (kakek) dan mendiang Opung Boru (nenek) memiliki banyak anak termasuk orang tua saya juga anaknya (ya iyalaahh! hahaha..) dan pada saat anak-anaknya sudah menikah, opung pun otomatis punya banyak cucu. Dan biasanya setiap musim liburan cucu-cucunya pada nyerbu rumah opung, jaman kecil tuh yaa bawaannya bahagia aja gitu liburan main ke rumah opung, hehehe...
Karena cucunya pada datang ke rumah beliau dan harus dikasih makan, beliau pun biasanya akan belanja bahan masakan untuk kami para cucunya dan seingat saya opung itu paling sering beli ikan kembung mentah yang banyak lalu dipotong menjadi 2 bagian alias dibagi 2, digoreng kering lalu disambal atau dibalado. Mungkin ikan Kembung pada saat itu paling mudah ditemukan dan juga mungkin paling murah jadinya opung saya cukup sering masak ikan Kembung goreng dan disambal.
Nah ini yang membuat saya mengingatnya sampai sekarang! Jadi dulu mendiang Opung boru saya penglihatannya sudah mulai rabun karena memang sudah usia senja, makanya opung saya dulu tinggalnya bareng dengan om saya yang paling kecil buat nemenin dan bantuin opung dirumah.
Setiap kali beliau memasak makanan buat kami para cucunya, dari sekian banyak cucu yang main ke tempat beliau, sayalah yang paling sering dimintain tolong oleh beliau untuk mengecek apakah ikan Kembung yang sedang ada di wajan sudah berwarna kecoklatan alias matang, bila sudah berwarna kecoklatan saya disuruh angkat ikannya biar gak gosong, hehehe..
Tidak hanya saat menggoreng saja opung suka minta tolong saya, disaat beliau ingin memotong ikan, memotong sayur dan bahan lainnya juga opung biasanya meminta bantuan saya. Saat menumis sayur pun beliau meminta tolong saya untuk masukin sayurnya ke wajan, bumbu dan lainnya, jadi ibaratnya gini, beliau yang ajarin cara-cara masaknya, saya yang masak, didikte gitu tapi dalam hal memasak, hahaha...
Karena momen inilah saya pun akhirnya jadi tertarik untuk belajar masak karena sering membantu opung boru saya masak, walaupun level saya masih level pemula yaa, saya hanya bisa memasak yang sederhana saja seperti goreng-gorengan (ikan goreng, ayam goreng dan lainnya) dan bisa sedikit tumis-tumisan, hehehe...
Ikan Kembung balado yang opung saya bikin biasanya selalu dipadukan sama sayur daun ubi tumbuk khas daerah saya plus nasi panas, oh iyaa...kadang kala opung juga suka masak ikan Teri balado pakai kacang sebagai kondimen/pelengkap dari ikan Kembungnya, jadi semakin nikmat dan meriah deh makan siang/makan malam kita para cucu-cucunya, hahaha...
Karena saking seringnya makan ikan Kembung disambal/dibalado, saya juga sering meminta mendiang Mama saya untuk masak ikan Kembung disambal juga, cuma benar kata orang tua jaman dulu yaa "Beda tangan beda hasil". Kalau ikan Kembung balado buatan opung saya itu berasa cabenya, berasa pedasnya walaupun pedasnya masih dalam batas wajar bukan yang ekstrim pedas, kalau ikan Kembung sambal/balado buatan mama saya itu gimana yaa...
Karena mendiang Mama itu tidak bisa makan yang pedas-pedas jadi walaupun beliau judulnya memasak "Ikan Kembung disambal/dibalado" tapi tidak terasa pedasnya, kayak komposisinya itu 75% tomat, 25% cabe jadi dominannya ya rasa manis tomatnya, hahaha.. Tapi tetap ke 2 masakan mereka sama enaknya, buatan opung enak, buatan mama saya juga enak, hihihi...
Dan sekarang setelah mereka ber 2 pergi untuk selamanya, saya merindukan masakan-masakan mereka ber 2, walaupun saya bisa beli ikan Kembung balado di warung nasi atau bahkan saya memasak sendiri ikan Kembung disambal/dibalado tetap tidak bisa seenak hasil masakan mereka ber 2. I miss them so much! 😊.
Jadi begitulah sedikit cerita saya hari ini, terima kasih karena kalian telah meluangkan waktu untuk membaca cerita saya ini, sampai jumpa lagi di postingan saya berikutnya. Tetap jaga kesehatan dan semoga kita semua selalu berada dalam lindungan-NYA, amiiin...😊.
Mohon sertakan alamat blog saya jika anda ingin membagi artikel ini atau memposting ulang cerita ini ke dalam website/sosial media anda. Terima kasih.