Minggu, 17 November 2019

"Miss Whatever Part 2..."

*tingting* *tingting* *ceritanya wa masuk*

*1 new message from Alexandra*
"Pagi baby.."

Yup, begitulah pesan yang gue terima setiap pagi, kalau bukan gue yang kirim chat duluan yaa cewek gue yang chat, dan jujur aja chat dia yang selalu gue nantikan, my mood booster :)

Oh iya, kenalin, gue Ray, gue pacar Alexandra, kita baru jadian dan kalau kalian penasaran dengan proses jadian kita, kalian baca aja di part 1 yaa, hehehe..

Semakin gue kenal lebih lama, gue semakin paham karakter Alexandra (Sandra), dan jujur aja sering banget kita debat mulai dari hal sepele. Karena gue juga tipikal orang keras kepala, jadi aja deh kita sering argumen.

Gue yang pernah punya pengalaman diselingkuhin mantan gue dulu membuat pribadi gue jadi insecure, masalahnya adalah gue jadi tidak bisa 100% persen percaya sama cewek lagi, that's my problem :( dan berulang kali Sandra selalu memohon agar gue percaya sama dia, dan gue pun mencoba untuk percaya sama dia.

Ada 1 hal yang gue ajukan ke Sandra yang membuat dia tidak nyaman yaitu saling berkabar satu sama lain. Bukan tujuan gue mengekang dia tapi gue hanya ingin tahu dia dimana, apakah dia baik-baik saja, keadaannya bagaimana, yaa di logika gue adalah "namanya pacaran harus saling update kabar".

Awal-awal Sandra mengakui kalau dia tidak terbiasa dengan gaya komunikasi seperti itu, bagi dia itu mengekang dan tidak nyaman dan gue juga tidak tahu bagaimana gaya pacaran dia dengan mantannya sebelum gue. Namun gue kasih pengertian dan akhirnya Sandra mau mencoba untuk mengikuti gaya gue, thank you Sandra, i love you :).

Sebenarnya gue tahu banyak sifat gue yang membuat dia kurang nyaman namun dia tetap berusaha menerimanya dan itupun juga yang gue lakuin ke dia, gue berusaha untuk selalu memenuhi segala permintaan dia karena gue sayang sama dia.

Karena kita 1 kota dan jarak kantor kita tidak terlalu jauh, kita jadi sering ngedate after office hour. Dulu gue pernah dengar orang tua gue ngomong begini "secapek-capeknya kita kalau ketemu orang yang kita sayang pasti capeknya hilang", dan itulah yang gue rasain setiap kali gue ketemu Sandra sepulang kantor, capek penat gue langsung sirna setelah melihat senyum dia :).

Gue suka cara dia memperlakukan gue, gue suka cara dia memperhatikan gue tapi terkadang gue juga bingung menghadapi sifat dia, salah 1 contohnya adalah saat dia marah besar karena gue gak bisa datang pada saat dia sakit. Padahal gue udah jelasin kondisi gue yang lembur pada saat itu, namun Sandra marah lewat chat dan membuat gue bingung dan sedikit tersinggung, tapi gue memaafkan dia, gue paham gimana gak enaknya sakit tidak dijenguk pacar, gue minta maaf Sandra :(

Dan untuk menebus salah gue, di hari berikutnya gue sempatkan mengantarkan sarapan untuk dia sebelum gue berangkat kantor karena gue gak mau dia kelaparan belum sarapan dan biar dia cepat sembuh. Dari semua wanita yang pernah gue pacarin, jujur Sandra yang paling manja ke gue dan gue tidak masalah dengan sikapnya itu, malahan gue senang bisa memanjakan wanita kesayangan gue :).

Setiap kita ngedate, dikarenakan gue tidak punya kendaraan pribadi (waktu mau beli kendaraan dilarang sama ortu dan pada akhirnya uang buat kendaraan gue alihkan untuk DP rumah sederhana di sekitar kota Jakarta), gue jadi sering ngajak dia naik transportasi umum mulai dari transjakarta, KRL hingga taksi online. Jujur sebenarnya gue sedih ngajak dia naik kendaraan umum karena mungkin dia sama mantan dulu tidak pernah naik kendaraan umum. Maaf ya Sandra kalau gue nyusahin :(.

Apalagi pernah waktu kita pulang dari Bogor, kaki dia bengkak karena jalan kaki yang cukup jauh, kurang lebih 1.5 km. Sebenarnya waktu itu gue sudah pesan taksi online dari stasiun Bogor namun karena situasi saat itu macet parah, tidak satupun taksi online terima orderan gue dan pada akhirnya dia sarankan jalan kaki namun gue tidak akan menyetujui usul dia kalau seandainya gue tahu kakinya bakalan jadi bengkak setelah pulang dari bogor, i'm so sorry baby :(.

Sandra itu anaknya periang dan selalu bisa bikin gue ketawa, bahagia dan itu yang bikin gue jatuh cinta sama dia. Dan jujur saja gue sudah membayangkan tahun depan dia jadi istri gue, bukan pacar lagi. Yang bikin gue semakin cinta sama dia, dia tidak pernah komplain waktu gue ajak naik transportasi umum.

Oh iya, gue sama Sandra itu sama-sama suka makan, jadi tidak jarang kita isi acara ngedate kita dengan wisata kuliner. Banyak tempat kita datangi untuk sekedar kulineran.

Hanya saja, namanya hubungan itu tidak selalu berjalan mulus, gue berulang kali debat atau argumen sama Sandra, yang gue tidak suka dari Sandra adalah saat dia lagi emosi, dia suka sekali berkata bukan kata kasar/kotor sih sebenarnya cuma bikin gue jadi tersinggung tapi gue maklumin itu karena namanya juga orang lagi emosi.

Hhmm..kalian pernah gak sih gaes, merasa kalau kalian tidak pantas buat pacar kalian ? Gue terkadang merasa begitu, gue merasa gue tidak pantas atau layak membahagiakan Sandra dikarenakan Sandra itu wanita yang spesial sekali di mata gue, dan gue selalu ingin memberikan yang terbaik untuk dia namun di 1 sisi gue juga punya batasan dalam hal apapun termasuk ekonomi, itu yang bikin gue sedih.

Dia wanita istimewa dan gue gak mau kehilangan dia. Tapi..gue juga bukan manusia sempurna terlebih saat gue lagi diliputi emosi juga, gue kadang suka ngomong sesuatu yang menurut Sandra itu kekanak-kanakan, contohnya seperti gue pernah meminta kembali barang yang dia pinjam dari gue saat gue sama dia lagi berantem, gue akuin itu salah 1 sifat buruk gue gaes, gue berpikirnya biarpun ada masalah tapi barang yang di pinjam ya harus dikembalikan dong!. Sifat begini tuh buruk sih memang gaes, jangan ditiru! Hehehe..

Mungkin, karena sudah terlalu sering kita debat dan membuat Sandra lelah, akhir-akhir ini Sandra sering sekali bilang malas dalam hal argumen, debat dan lain-lain. Jujur sebenarnya gue tidak suka dia omong begitu karena menurut gue kalau sudah malas begitu sama saja dengan malas berhubungan karena namanya pacaran pastilah ada debat/argumen walaupun sebabnya karena hal sepele.

Hal sepele yang gue maksud adalah ketika gue sakit, gue berharap dia menunjukkan sedikit perhatian dia, ya gak perlulah datang ke tempat gue tapi setidaknya chat gue tanya udah makan belum atau ngingetin udah minum obat belum, hal yang mungkin sepele tapi berarti buat gue yang lagi tepar sakit, hehehe.. Karena dia tidak chat sama sekali, keesokan harinya gue komplain ke dia dan dia menjawab dengan hal lain lagi dan ujung-ujungnya kita argumen dan keluar lagilah omongan malas itu, karena gue juga lagi diliputi emosi akhirnya gue balas dengan bilang "kalau sudah malas, ngapain lagi dilanjutin hubungan ini" dan kita pun semakin ribut.

Gue itu hobby menulis di media apapun, entah itu blog atau sekedar status wa. Menulis adalah salah 1 cara gue meluapkan isi hati atau apapun yang gue rasakan, termasuk saat gue emosi, gue pasti menulis, walaupun setelah gue post langsung buru-buru gue hapus karena gue tidak mau orang banyak membaca tulisan gue, karena sebenarnya menulis itu cuma media gue menyalurkan kekesalan gue. Gue berpikiran, daripada gue lampiaskan kemarahan gue dengan membentak dia lebih baik gue diam dan salurkan amarah gue dengan menulis kekesalan gue.

Tapi memang 1 kebiasaan gue ini tidak disukai Sandra, ya gue maklum saja kalau dia berpikiran gue seperti cewek yang lagi nyindir dengan tulisan yang gue tulis. Dan gue sadar tidak semua orang bisa menerima kebiasaan gue ini, maaf ya Sandra kalau hal ini bikin kamu tidak nyaman.

Karena beberapa kali kita ribut dan dia selalu bilang malas, gue juga selalu bilang kalau sudah malas ya putus saja, hal ini membuat dia semakin marah sama gue bahkan sampai telepon gue juga direject sama dia. Padahal gue ingin kita baikan karena tetap saja semarah-marahnya gue sama dia, gue sayang dia, gue cinta dia. Tapi sepertinya Sandra sudah benci sama gue sampai telpon gue pun di reject. Akhirnya gue pun menganggap kalau dengan telepon gue direject berarti dia sudah tidak mau berhubungan sama gue lagi.

Iya gaes, akhirnya gue sama dia putus padahal kalau boleh gue ngomong jujur, gue masih sayang dengan dia, tapi sepertinya dia sudah benci sama gue.

Dear Sandra, aku minta maaf dengan semua kekuranganku padamu, aku cuma manusia biasa yang punya kekurangan dan aku memahami bila kamu tidak bisa menerima kekuranganku. Terima kasih sudah hadir di dalam hidupku, terima kasih sudah memberi tahu aku rasanya dicintai, terima kasih sudah mengajarkan aku tentang wanita. Aku berdoa semoga kamu menemukan pria yang lebih baik dan lebih mapan dari aku, tetaplah menjadi Sandra yang ceria yang disukai banyak orang, tetaplah menjadi Sandra yang pernah membuatku bahagia walau kini kamu bukan pacarku lagi. Dan bila hati ini boleh jujur, aku masih sayang sama kamu dan berharap kita balikan lagi jadi pacar seperti dulu. With Love, Ray.

Demikianlah gaes kisah cinta gue sama Sandra, walaupun singkat tapi membekas manis buat gue dan gue harap juga membekas manis di ingatannya Sandra. Terima kasih buat kalian yang sudah mengikuti dan membaca cerita ini mulai dari part 1, gue doakan semoga kalian langgeng selalu dengan pasangan kalian saat ini, dijaga baik-baik yah pasangannya, jangan melakukan hal bodoh seperti yang gue lakukan ini, gue sekarang kehilangan orang yang gue sayangi dan buat yang masih single/jomblo, gue doakan semoga cepat dapat pasangan yah, amiiin... :)





Created By: Penulis Imajinasi





Mohon sertakan alamat blog saya jika anda ingin membagi artikel ini atau memposting ulang cerita ini ke dalam website/sosial media anda. Terima kasih.


Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian dan alur cerita, itu hanyalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar